Sabtu, 06 Mei 2017

Apa pengertian cita-cita

pengertian cita-cita

antara cita-cita dan pandangan hidup tak dapat dipisahkan. karena di dalam pandangan hidup seseorang, pasti terkandung cita-cita yang akan dicapainya. tercapai atau tidaknya cita-cita seseorang tersebut bukan berarti ia tidak memiliki pandangan hidup.

jika cita-cita tidak tercapai, terimalah itu sebagai suatu ketentuan yang telah digariskan. sebaliknya, bilamana cita-cita tercapai, abdikan dengan tulus dan ikhlas hasil dari cita-cita yang telah dicapai itu kepada sesam. nilai cita-cita, terletak pada keluhuran pengabdian kepada sesama setelah hasil dari apa yang dicita-citakan itu dirasakan, dinikmati manfaatnya dan sangat bermanfaat bagi siapa saja.

untuk mencapai cita-cita yang luhur dan mulia, selalu berkaitan dengan pengorbanan. berhasil dalam mencapai cita-cita berarti pengorbanan tidak sia-sia. itulah sebabnya di dalam lingkup pandangan hidup amat diperlukan:

  • keteguhan dalam pandangan hidup berlandaskan pada sesuai dengan landasan keyakinan beragama, khususnya agama islam. karena di dalamnya dianjurkan tiga motif yaitu sabar, tawakal, dan ikhlas bagi setiap muslim. motif-motif inilah berfungsi sebagai pendorong untuk mencapai cita-cita yang luhur dan mulia.
  • keteguhan dalam pandangan hidup berlandaskan pada ajaran islam senantiasa mendorong setiap muslim khususnya agar selalu berusaha mencegah tumbuh suburnya virus penyakit hati. ketiga jenis penyakit ini terdiri "iri, dengki, dan riyadh". iri {iri hati} menyebabkan cita-cita pasti akan gagal. dengki akan mengurangi harmonisnya interaksi sosial. juga akan menghambat pencapaian cita-cita. riyadh dapat saja lupa daratan, sekaligus mengundang sifat sombong, sehingga pada akhirnya hasil dari cita-cita yang dicapai tak bermanfaaat bagi sesama.
  •  keteguhan dalam berpijak pada pandangan hidup yang ditopang oleh cita-cita yang luhur dan mulia niscaya tak akan goyah apabila tidak tercapai apa yang dicita-citakan. oleh karena itu, pandangan hidup yang menjadi tempat berpijak seyogyanya harus bersumber dari sendi-sendi agama {islam} pada khususnya. di sinilah tempatnya untuk mengobati ketiga jenis penyakit hati yang sering dibarengi dengan sifat dendam, putus asa, takabur, super ego, dan sebagainya.
pada hakekatnya cita-cita itu selalu berorientasi ke masa depan. seperti dinyatakan oleh mutahhari {1982:138} bahwa: "manusia membawa serta dalam dirinya suatu peran yang lebih efektif dan luas, sehingga secara spontan mereka dapat mewujudkan nasib mereka sendiri". peran ini dilakukan secara sadar dan melalui kehendak bebasnya; artinya, manusia dapat menentukan masa depannya atas dasar pengetahuan mereka tentang diri, pengetahuan tentang kehidupan di sekeliling mereka, dan berdasarkan intelek serta pemeliharan diri secara baik. statemen tersebut memperjelas kedudukan manusia yang hakiki karena kelebihannya memiliki pengetahuan, utamanya dalam menentukan masa depannya, berperan mewujudkan nasibnya, dan berusaha untuk mencapai cita-citanya.

hal demikian menunjukkan bahwa hubungan antara nasib, masa depan, dan cita-cita merupakan suatu jalinan yang saling berkaitan dalam siklus kehidupan manusia. jalinan ketiga komponen tersebut senantiasa menjadi tanggung jawab setiap manusia. sebagai realisasinya tanggung jawab setiap manusia terhadap ketiga komponen itu dapat dipahami dengan jelas bahwa: tuhan tak akan merubah nasib sesuatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang akan merubahnya. masa depan setiap manusia berada pada kemampuannya untuk merubah nasibnya sendiri.

  • mencapai cita-cita berarti merubah nasib menuju masa depan yang lebih baik.
  • dengan demikian jalinan keterkaitan antara ketiga komponen seperti disebutkan memperteguh landasan berpijak di dalam pandangan hidup. sebaliknya, jika cita-cita tidak tercapai, bukan berarti harus memilih sikap apatis tanpa usaha lain, berserah diri dan besikap vitalis. hal seperti itu mudah mengundang peran tingkah laku ke arah perbuatan negatif dan tercela. mencegah keadaan yang dipaparkan, tugas utama yang harus ditempuh antara lain berdoa, bekerja, dan berusaha sebatas kemampuan serta atas ridha-Nya.
pewujudan cita-cita yang dibarengi doa, bekerja dan berusaha merupakan realisasi keharusan manusia bertanggung jawab baik kepada dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat, juga kepada Tuhan yang maha esa. tanggung jawab yang dimaksud bertujuan untuk meredam gejolak tantangan yang timbul sebagai reaksi dari lingkungan keluarga dan masyarakat.

kebisaan yang berlaku dikalangan keluarga dan di masyarakat antara lain:
  • apabila telah tercapai cita-cita, biasanya pengkuan sebagai anggota keluarga dalam hubungan kekerabatan dari pihak ayah atau pihak ibu, kenalan, famili jauh, kesemuanya mengaku bahwa yang berhasil dalam mencapai cita-citanya itu adalah keluarga dekat sekali.
  • sebaliknya, jika belum tercapai cita-cita atau cita-cita tidak tercapai, biasanya pengakuan sebagai anggota keluarga kadang dilontarkan. hal demikian merupakan refleksi dari perasaan malu atau merasa terciprat oleh kegagalan sekaligus dipermalukan karena yang diandalkan mengangkat nama dan prestise keluarga untuk mencapai cita-cita ternyata tidak berhasil.
melalui doa, bekerja dan berusaha sebatas kempuam, niscaya akan dipetik hasilnya berupa tercapainya cita-cita di dalamnya terkandung berkah dan hikma. bekerja, berusaha sebatas kemampuan dan terus menerus dibarengi dengan doa kepada-Nya, namun mengalami kegagalan untuk mencapai cita-cita, pasti dibalik itu terkandung hikma yang tak terpikirkan dan tak termaknai. situasi seperti itulah yang memperteguh kukuhnya pandangan hidup bahwa segala sesuatu yang riil dan tidak riil maha pengaturnya adalah
Allah SWT semata.





tolong di komentar :





1 komentar:

  1. The 7 Best Casino Slot Machines in Las Vegas - JTM Hub
    Las Vegas Casinos. 3. Slot 여수 출장샵 Machines. Slot Machines. 3. Slot Machines. Slot Machines. 3. Slot Machines. Slot 광주 출장안마 Machines. 3. Slot Machines. 양산 출장안마 Slot Machines. 3. Slot Machines. 3. Slot 영주 출장마사지 Machines. 3. Slot 충청북도 출장샵 Machines. 3. Slot

    BalasHapus