Minggu, 07 Mei 2017

Pengertian sikap hidup

pengertian sikap hidup

pada hakekatnya dalam kehidupan  manusia yang tak abadi itu selalu diperhadapkan dengan berbagai tantangan. tantangan yang paling hebat adalah menentukan sikap hidup. dalam lingkup inilah manusia bertarung dengan segala day dan kemampuannya untuk memilih, menentukan, dan menetapkan wujud sikap hidup yang bagaimanakah yang sesuai dengan lingkungan keluarga, masyarakat serta lingkungan alam kitarannya?.

apabila dalam memilih, menentukan dan menetapkan sikap hidup lebih didominasi oleh sifat merajai, mengeksploitir serta menempatkan sesuatu serba subyektif, maka manusia akan terjerumus ke dalam lingkup kehidupan mendewakan benda. dalam hal ini cenderung ditentukan oleh kemampuan memburu segala bentuk dan cara memenuhi kebutuhan material. akibatnya adalah:

  • hubungan dengan lingkungan keluarga mengalami ketidakharmonisan. niscaya akan terjadi penggunjingan, cela-mencela dan sebagainya.
  • dari sisi lingkungan masyarakat, mudah mengundang tafsiran negatif, juga tak menutup kemungkinan terjadi penyimpangan dan pengurusan milik orang lain, dan sebagainya.
  • dari sisi lingkungan alam kitarannya, pasti akan terkuras habis aneka ragam kekayaan alam dijadikan bahan komoditi. tujuannya untuk memenuhi segala kebutuhan yang tak pernah terpuaskan.
  • selanjutnya jika memilih, menentukan dan menetapkan sikap hidup serba menyerah, mengalah, menerima apa yang ada tanpa usaha, akibatnya terjerat ke dalam lingkup sikap hidup vatalistis. dalam hal ini nilai-nilai kehidupan cenderung menjurus kearah ketidakpedulian terhadap segala suatu. baik lingkungan keluarga, masyarakat, dan lingkungan kitarannya. dalam hal keyakinan, sikap hidup seperti disebutkan di atas mudah mengundang sikap fanatik dogmatis. dari segi relasi sosial, akan menimbulkan akibat:
  1. hubungan dengan lingkungan keluarga dimungkingkan mengalami ketidakserasian disebabkan kyakinan dan pandangan hidup manusia yang berbeda-beda.
  2. interaksi sosila dalam kehidupan bermasyarakat terkadang menghadapi hambatan, karena selain keyakinan dan pandangan hidup berbeda, dilain pihak yang tidak sekeyakinan dianggap sebagai peembangkang atau penentang.
  3. tentang lingkungan alam dan kitarannya di tempatkan sebagai wahana percaturan modus irrasional serba misteius, serta metafisis supra natural religionsis. peemanfaatan potensi alam dan kitarannya secara berketepatan guna menunjang kehidupan kurang trsentuh. hal demikian akan mendorong  k arah hadirnya sosok manusia menjadi pragmatisi yang kurang varians.

    apabila meemilih menentukan dan menetapkan sikap hidup yang tidak merajai, juga tidak menyerah tanpa usaha, maka sikap demikian itulah yang tepat dan patut diunggulkan keandalannya. jika diperhadapkan dengan lingkungan keluarga niscaya akan terbina hubungan kekerabatan yang harmonis, sikap tenggang rasa dan saling menghargai sekaligus meenghindari konflik antar sesama anggota keluarga. jika diperhadapkan dengan lingkungan masyarakat dapat dijadikan sebagai tokoh panutan dalam status sosial yang selalu mempeerhatikan kemaslahatan warga dan seluruh anggota masyarakat. dapat berperan sebagai penengah guna mengatasi berbagai konflik yang terjadi di antara sesama anggota masyarakat. dan jika diperhadapkan dengan lingkungan alam dan kitarannya dapat saja berperan sebagai pemrakarsa di bidang penataan lingkungan. sangat berhati-hati dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia. bahkan akan mampu berinisiatif dalam hal yang berkaitan dengan terpeliharanya serta tidak terputusnya hubungan antara makhluk dengan lingkungan alam kitarannya yang saling membutuhkan.
 Jika sikap hidup yang disebutkan terakhir ini senantiasa diamalkan oleh setiap manusia, maka dimungkinkan tak akan terjadi tindakan saling mengeksplortir dalam segala bentuk dan tujuannya. baik antara sesamanya, maupun terhadap lingkungan alam dan kitarannya.





tolong di komentar




Tidak ada komentar:

Posting Komentar